Jumat, 30 Januari 2015

ISLAM TERORIS ?

Islam teroris ?



Banyak sekali dari kalangan non Muslim mencap bahwa Agama kita adalah agama teroris, agama yg menimbulkan perpecahan bahkan agama yg menciptakan peperangan.sehingga menimbulkan prespektif atau sudut pandang bahwa islam ini identik dengan terorisme. Hal ini tidak terlepas dari kejadian atau peristiwa –peristiwa tindak terorisme yg dilakukan oleh sebagian orang sehingga yg menjadi kambing hitamnya adalah islam.

Islam tidak pernah mengajarkan kepada ummatnya untuk melakukan tindak terorisme, bahkan setiap agama manapun yg ada di dunia ini tidak akan membenarkan bahwa tindakan tersebut sangat melenceng dari ajaran-ajaran yg telah meraka terima.

Disini kita tidak akan membahas sudut pandang dari agam lain, akan tetapi kita akan melihat  prespektif dari Islam itu sendiri tentang terorisme.

Sebagai Ummat islam mungkin kita tahu bahwa agama islam adalah agama Universal, agama yg mengedapankan budi pekerti akhlak mulia serta adab perilaku bergaul dengan sesama manusia. Karna islam bukanlah agama yg hidup dalam lingkungan umat islam itu sendiri akan tetapi islam tumbuh dan berkembang dalam setiap pribadi kehidupan manusia.

Rasullallah SAW sebagai uswah suri tauladan manusia, seorang panutan yg tutur kata nya di dengarkan ,yg tingkah lakunya di jadikan sebagai ibrah, bahkan tidak pernah memerintahkan dan mencotohkan untuk melakukan tindak kriminalitas atau berbuat yg merugikan manusia lainnya.

Sebagai contoh, peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW  ke tha’if adalah sejarah yg selalu membuat air mata mengalir.peristiwa yg akan selalu dikenang dan dicatat oleh sejarah Islam. Kenapa tidak ?? orang yg sangat dicintai oleh Allah yg disanjung oleh seluruh isi dunia ,dihina dicaci makioleh manusia.  bahkan sampai beliau dilempari dengan batu yg membuat pelipis mata habibullah ini menitiskan darahnya. Derasnya darah mengalir disisi pipi sang Tercinta, terus dan terus sehingga darah membasahi baju putih nan suci milik baginda Rosul SAW.

Kaki baginda terkelupas karna lemparan batu, baju yg putih bersih kini sudah tidak melihatkan kesuciannya lagi. Merah , itulah warna pengganti putih yg tersirat dalam lusuhnya  pakaian beliau. Lemparan terus menghujam, cacian terus terdengar namun beliau tetap dalam langkahnya lurus tengap tiada henti. Tertatih berjalan ditengah padang pasir tidak membuat Baginda putus asa, mata yg sayu di terik matahari selalu melihatkan ketegarannya. Selalu ada senyum dibalik badan yg berlumuran darah, ya itulah beliau Baginda Rosullallah SAW yg mulia yg dicinta.

Ketika langkah tertatih ditengah gurun pasir serta tubuh yg berlumuran darah meninggalkan kota tha’if , Allah mengutus Jibril untuk memberikan kabar gembira bagi beliau.

‘ ya Nabiyullah Muhammad,, Allah mengutus ku kepada mu untuk memberikan kewenangan kepada engkau agar membinasakan Ummat yg telah melempari mu atau membalikan tanah tempat berdiamnya mereka’

Perkataan Jibril bukanlah sembarangan titah yg disampaikan, melainkan kekuasaan penuh diberikan kepada Nabi SAW untuk menghancurkan serta meluluh lantahkan negri tempat beliau singgah tadi.

Siapapun akan merasa sakit ketika teriakanmu di abaikan, senyumanmu di biarkan, seruanmu di cemoohkan bahkan ajakan kepada kebaikanmu tak pernah didengarkan sama sekali. Ya perasaan itu , yg membuat nabi tetap tegar, tetap memberikan senyuman yg nyata, tetap percaya bahwa kebaikan akan selalu ada dalam setiap hati manusia walaupun tubuh bergelimang darah hati luluh lantah. Dan pada akhirnya mereka akan kembali kepada jalan yg benar, jalan yg telah ditetapkan oleh Allah yg maha besar.

Mendengar perkataan jibril yg seolah-olah memeberikan kekuasaan penuh kepadaNya untuk berbuat sekuka hati Nabi. Namun apa yg terjadi ,nabi bukan nya senang ataupun bahagia dengan kabar yg disampaikan akan tetapi beliau memebrikan jawaban yg akan membuat setiap manusia gemetar mendengarkannya.

‘ Terima kasih wahai malaikat Allah jibril, engkau adalah pesuruh allah yg selalu taat dan patuh kepadaNya dan tak pernah sedikitpun berpaling darinya. Hari ini jika aku mengambil kesmpatan ini pastilah Allah akan menurunkan azab itu, dan sudah dipastikan orang-orang ini hancur luluh lantah, tetapi aku adalah hamba Allah yg diutus sebagai pelita ditengah malam gelap gulita, sebagai cahaya penerang gelapnya malam. Untuk apa aku diutus sebagai penyempurna kepribadian ummat manusia apabila kebencian umat ku ini karna tidak tahuannya kepadaku, membuat aku marah dan membenci kepada mereka, sehingga aku meminta kepada allah dan memohon untuk menghancurkan mereka. Apa bedanya aku dengan kaum-kaum terdahulu, aku hanya ingin dan memohon kepada Allah agar memperlihatkan kebesarannya yg agung kepada mereka suatu saat nanti yg akan membuat mereka suka dan berbondong masuk islam.’

Ketika kekuasan telah ditangan, apapun yg akan dilakukan bisa saja dilaksanakan,hancur lebur hanya sebentar bagi Nya.tapi apa yg terjadi, Rosullallah tidak pernah meminta perkara yg lebih, sebagai utusan Allah yg sangat dicintai doalah yg terucaap dari bibir dengan lirih, ampunan penuh cinta keluar dari mulutnya, serta tetes air mata yg penuh harap dengan sangat mencintai umatnya  agar Allah membukakan pintu hati orang-orang yg berpaling dari petunjuknya.

Jelas sudah betapa Rosullah selalu memberikan contoh yg seyogya akan menjadi suri tauladan bagi umatnya. Bukan kekerasan bukan pula kehancuran yg di lakukan akan tetapi kasih sayang dengan penuh cintalah yg perlu dipupuk dari diri setiap dri insan yg dhoif ini.

Dari peristiwa tadi kita bisa melihat bahwa islam tidak pernah mengajarkan kekerasan bukan pula pembantaian, tetapi islam adalah rahmatan lil a’lamin , rahmat bagi seluruh alam.

Walaupun mereka menggangap islam agama yg melahirkan terorisme  tetapi kita tetaplah memperlihatkan akhlak yg baik. Kadang cemoohan , hinaan serta cacian tidak selamanya dibalas dengan membalasnya, akan tetapi perilakulah dan akhlak yg mulia yg membuat hati seorang insan luluh. Batu yg keras akan tetap berlubang apabila diterpa terus menerus oleh tetesan air dari atas. Begitu juga denga hati manusia , betapapun benci serta kersanya hati manusia akan selalu luluh dengan perilaku dan akhlak yg mulia, sebagaimana yg telah dicontohkan oleh sang baginda makhluk paling mulia Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada cinta paling besar hanya lah cinta kepadanya, tidak ada rindu yg paling luas hanyalah kepada beliau. Sang baginda perubah dunia, yg sorot matanya melihatkan keteguhannya, yg ucapannya mengeluarkan permata hikmah, yg tingkah lakunya memeberikan gambaran cinta kepada semuanya. Dialah Habibullah putra Abdullah kekasih Aaminah yg akan selalu hidup dan berdiri tegak di atas setiap hati manusia sejagad raya ini.






0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More