Islam teroris ?
Banyak sekali dari kalangan non Muslim mencap bahwa Agama
kita adalah agama teroris, agama yg menimbulkan perpecahan bahkan agama yg
menciptakan peperangan.sehingga menimbulkan prespektif atau sudut pandang bahwa
islam ini identik dengan terorisme. Hal ini tidak terlepas dari kejadian atau
peristiwa –peristiwa tindak terorisme yg dilakukan oleh sebagian orang sehingga
yg menjadi kambing hitamnya adalah islam.
Islam tidak pernah mengajarkan kepada ummatnya untuk
melakukan tindak terorisme, bahkan setiap agama manapun yg ada di dunia ini
tidak akan membenarkan bahwa tindakan tersebut sangat melenceng dari
ajaran-ajaran yg telah meraka terima.
Disini kita tidak akan membahas sudut pandang dari agam lain,
akan tetapi kita akan melihat prespektif
dari Islam itu sendiri tentang terorisme.
Sebagai Ummat islam mungkin kita
tahu bahwa agama islam adalah agama Universal, agama yg mengedapankan budi
pekerti akhlak mulia serta adab perilaku bergaul dengan sesama manusia. Karna
islam bukanlah agama yg hidup dalam lingkungan umat islam itu sendiri akan
tetapi islam tumbuh dan berkembang dalam setiap pribadi kehidupan manusia.
Rasullallah SAW sebagai uswah
suri tauladan manusia, seorang panutan yg tutur kata nya di dengarkan ,yg
tingkah lakunya di jadikan sebagai ibrah, bahkan tidak pernah memerintahkan dan
mencotohkan untuk melakukan tindak kriminalitas atau berbuat yg merugikan
manusia lainnya.
Sebagai contoh, peristiwa
hijrahnya nabi Muhammad SAW ke tha’if
adalah sejarah yg selalu membuat air mata mengalir.peristiwa yg akan selalu
dikenang dan dicatat oleh sejarah Islam. Kenapa tidak ?? orang yg sangat
dicintai oleh Allah yg disanjung oleh seluruh isi dunia ,dihina dicaci makioleh
manusia. bahkan sampai beliau dilempari
dengan batu yg membuat pelipis mata habibullah ini menitiskan darahnya.
Derasnya darah mengalir disisi pipi sang Tercinta, terus dan terus sehingga
darah membasahi baju putih nan suci milik baginda Rosul SAW.
Kaki baginda terkelupas karna
lemparan batu, baju yg putih bersih kini sudah tidak melihatkan kesuciannya
lagi. Merah , itulah warna pengganti putih yg tersirat dalam lusuhnya pakaian beliau. Lemparan terus menghujam,
cacian terus terdengar namun beliau tetap dalam langkahnya lurus tengap tiada
henti. Tertatih berjalan ditengah padang pasir tidak membuat Baginda putus asa,
mata yg sayu di terik matahari selalu melihatkan ketegarannya. Selalu ada
senyum dibalik badan yg berlumuran darah, ya itulah beliau Baginda Rosullallah
SAW yg mulia yg dicinta.
Ketika langkah tertatih ditengah
gurun pasir serta tubuh yg berlumuran darah meninggalkan kota tha’if , Allah
mengutus Jibril untuk memberikan kabar gembira bagi beliau.
‘ ya Nabiyullah Muhammad,, Allah
mengutus ku kepada mu untuk memberikan kewenangan kepada engkau agar membinasakan
Ummat yg telah melempari mu atau membalikan tanah tempat berdiamnya mereka’
Perkataan Jibril bukanlah sembarangan
titah yg disampaikan, melainkan kekuasaan penuh diberikan kepada Nabi SAW untuk
menghancurkan serta meluluh lantahkan negri tempat beliau singgah tadi.
Siapapun akan merasa sakit ketika
teriakanmu di abaikan, senyumanmu di biarkan, seruanmu di cemoohkan bahkan
ajakan kepada kebaikanmu tak pernah didengarkan sama sekali. Ya perasaan itu ,
yg membuat nabi tetap tegar, tetap memberikan senyuman yg nyata, tetap percaya
bahwa kebaikan akan selalu ada dalam setiap hati manusia walaupun tubuh
bergelimang darah hati luluh lantah. Dan pada akhirnya mereka akan kembali
kepada jalan yg benar, jalan yg telah ditetapkan oleh Allah yg maha besar.
Mendengar perkataan jibril yg
seolah-olah memeberikan kekuasaan penuh kepadaNya untuk berbuat sekuka hati
Nabi. Namun apa yg terjadi ,nabi bukan nya senang ataupun bahagia dengan kabar
yg disampaikan akan tetapi beliau memebrikan jawaban yg akan membuat setiap
manusia gemetar mendengarkannya.
‘ Terima kasih wahai malaikat
Allah jibril, engkau adalah pesuruh allah yg selalu taat dan patuh kepadaNya
dan tak pernah sedikitpun berpaling darinya. Hari ini jika aku mengambil
kesmpatan ini pastilah Allah akan menurunkan azab itu, dan sudah dipastikan
orang-orang ini hancur luluh lantah, tetapi aku adalah hamba Allah yg diutus
sebagai pelita ditengah malam gelap gulita, sebagai cahaya penerang gelapnya
malam. Untuk apa aku diutus sebagai penyempurna kepribadian ummat manusia apabila
kebencian umat ku ini karna tidak tahuannya kepadaku, membuat aku marah dan
membenci kepada mereka, sehingga aku meminta kepada allah dan memohon untuk
menghancurkan mereka. Apa bedanya aku dengan kaum-kaum terdahulu, aku hanya
ingin dan memohon kepada Allah agar memperlihatkan kebesarannya yg agung kepada
mereka suatu saat nanti yg akan membuat mereka suka dan berbondong masuk islam.’
Ketika kekuasan telah ditangan,
apapun yg akan dilakukan bisa saja dilaksanakan,hancur lebur hanya sebentar
bagi Nya.tapi apa yg terjadi, Rosullallah tidak pernah meminta perkara yg
lebih, sebagai utusan Allah yg sangat dicintai doalah yg terucaap dari bibir
dengan lirih, ampunan penuh cinta keluar dari mulutnya, serta tetes air mata yg
penuh harap dengan sangat mencintai umatnya
agar Allah membukakan pintu hati orang-orang yg berpaling dari
petunjuknya.
Jelas sudah betapa Rosullah
selalu memberikan contoh yg seyogya akan menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Bukan kekerasan bukan pula kehancuran yg di lakukan akan tetapi kasih sayang
dengan penuh cintalah yg perlu dipupuk dari diri setiap dri insan yg dhoif ini.
Dari peristiwa tadi kita bisa
melihat bahwa islam tidak pernah mengajarkan kekerasan bukan pula pembantaian,
tetapi islam adalah rahmatan lil a’lamin , rahmat bagi seluruh alam.
Walaupun mereka menggangap islam
agama yg melahirkan terorisme tetapi
kita tetaplah memperlihatkan akhlak yg baik. Kadang cemoohan , hinaan serta
cacian tidak selamanya dibalas dengan membalasnya, akan tetapi perilakulah dan
akhlak yg mulia yg membuat hati seorang insan luluh. Batu yg keras akan tetap
berlubang apabila diterpa terus menerus oleh tetesan air dari atas. Begitu juga
denga hati manusia , betapapun benci serta kersanya hati manusia akan selalu
luluh dengan perilaku dan akhlak yg mulia, sebagaimana yg telah dicontohkan
oleh sang baginda makhluk paling mulia Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada cinta paling besar hanya lah cinta kepadanya, tidak ada
rindu yg paling luas hanyalah kepada beliau. Sang baginda perubah dunia, yg
sorot matanya melihatkan keteguhannya, yg ucapannya mengeluarkan permata hikmah,
yg tingkah lakunya memeberikan gambaran cinta kepada semuanya. Dialah Habibullah
putra Abdullah kekasih Aaminah yg akan selalu hidup dan berdiri tegak di atas
setiap hati manusia sejagad raya ini.
0 komentar:
Posting Komentar