Rabu, 18 April 2012

Ibnu Sina


Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.


Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Ibnu sina ketika berumur 7 tahun dia telah dapat menghafal Al-qur’an 30 juz. Dan di tambah akan pemahamannya tentang metafisika dan filsafat Aristoteles di umur 8 tahun.

Ibnu Sina merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dokter dan penulis aktif yang lahir di jaman keemasan Peradaban Islam. Pada jaman tersebut ilmuwan-ilmuwan muslim banyak menerjemahkan teks ilmu pengetahuan dari Yunani, Persia dan India. Teks Yunani dari jaman Plato, sesudahnya hingga jaman Aristoteles secara intensif banyak diterjemahkan dan dikembangkan lebih maju oleh para ilmuwan Islam. 

Pengembangan ini terutama dilakukan oleh perguruan yang didirikan oleh Al-Kindi. Pengembangan ilmu pengetahuan di masa ini meliputi matematika, astronomi, Aljabar, Trigonometri, dan ilmu pengobatan.. Pada jaman Dinasti Samayid dibagian timur Persian wilayah Khurasan dan Dinasti Buyid dibagian barat Iran dan Persian memberi suasana yang mendukung bagi perkembangan keilmuan dan budaya. Di jaman Dinasti Samaniyah, Bukhara dan Baghdad menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahun dunia Islam.


Ilmu ilmu lain seperti studi tentang AlQuran dan Hadist berkembang dengan perkembangan dengan suasana perkembangan ilmiah. Ilmu lainya seperti ilmu filsafat, Ilmu Fikih, Ilmu Kalam sangat berkembang dengan pesat. Pada masa itu Al-Razi dan Al-Farabi menyumbangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pengobatan dan filsafat. Pada masa itu Ibnu Sina memiliki akses untuk belajar di perpustakaan besar di wilayah Balkh, Khwarezmia, Gorgan, Kota Ray, Kota Isfahan dan Hamedan. Selain fasilitas perpustakaan besar yang memiliki banyak koleksi buku, pada masa itu hidup pula beberapa ilmuwan muslim seperti Abu Raihan Al-Biruni seorang astronom terkenal, Aruzi Samarqandi, Abu Nashr Mansur seorang matematikawan terkenal, Abu al-Khayr Khammar seorang fisikawan dan ilmuwan terkenal lainya.

Pada jaman keemasan Islam itulah Ibnu sina terus belajar,meneliti,serta mengurusi pasien sampai-samapai ia tidak sempat untuk memiliki seorang istri. ketika  ibnu sina ditanya oleh beberapa temannya kenapa ia terus-menerus melakukan hal seperti itu tanpa henti ? Ibnu sina hanya menjawab saya lebih memilih hidup yang pendek bermakna dan bermanfaat, dari pada hidup lama yang Hampa.

   Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi. Meskipun secara teori ia belum matang, tetapi ia banyak melakukan keberhasilan dalam mengobati orang-orang sakit. Ia tidak pernah bosan atau gelisah dalam membaca buku-buku filsafat dan setiap kali menghadapi kesulitan, maka ia memohon kepada Tuhan agar diberikan petunjuk, maka didalam tidurnya itu Tuhan memberikan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

         Umur 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter dan atas panggilan Istana pernah mengobati pangeran Nuh Ibnu Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Sejak itu, Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istanayang terlengkap yaitu Kutub Khana. Perpustakaan tersebut terbakar dan orang-orang menuduh Ibn Sina sengaja membakarnya, agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan itu.

      Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia juga orang yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya. Dia juga yang mula-mula mempraktekkan pembedahan penyakit-penyakit bengkak yang ganas, dan menjahitnya. Dan dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi .

     Dibidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof di masanya, bahkan sebelum dan sesudahnya. Ibnu Sina otodidak dan genius orisinil yang bukan hanya dunia Islam menyanjungnya ia memang merupakan satu bintang gemerlapan memancarkan cahaya sendiri, yang bukan pinjaman sehingga Roger Bacon, filosof dari Eropa Barat pada Abad Pertengahan menyatakan dalam Regacy of Islam-nya Alfred Gullaume; “Sebagian besar filsafat Aristoteles sedikitpun tak dapat memberi pengaruh di Barat, karena kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada, sangat sukar sekali didapatnya dan sangat susah dipahami dan digemari orang karena peperangan-peperangan yang merajalela di sebeleah Timur, sampai saatnya Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dan juga pujangga Timur lain membuktikan kembali falsafah Aristoteles disertai dengan penerangan dan keterangan yang luas.”

       Selain sebagai filosof dan dokter, iajugadi kenal sebagai penyair. Ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, logika, kedokteran dan kimia, ia tulis dalam bentuk syair. Kebanyakan buku-bukunya telah disalin kedalam bahasa Latin. Orang-orang Eropa mulai mempergunakan buku-buku itu sebagai referensi dipelbagai universitas.Oleh karena itu nama Ibnu Sina pada abad pertengahan sangat berpengaruh di Eropa. Ia meninggal pada tahun 428 H (1037 M) di Hamdzan.

    Diantara karangan – karangan Ibnu Sina adalah :
  1. Buku mengenai politik seperti: Risalah As-Siyasah, Fi Isbati an-Nubuwah, Al-Arzaq,
  2. Buku mengenai Tafsir seperti: Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, Surah an-Nas, Surah al-Mu’awizataini, Surah al-A’la.
  3. Buku Psikologi seperti: An-Najat.
  4. Buku ilmu kedokteran seperti: Al-Qanun fi al-Thib  al-Urjuzah fi At-Tibi, al-Adwiyah al-Qolbiyah, Kitabuhu al-Qoulani, Majmu’ah Ibn Sina al-Kubra, Sadidiyya.
  5. 5.      Buku tentang Logika seperti: Al-Isyarat wat Tanbihat, al-Isyaquji, Mujiz, Kabir wa Shaghir
  6. Buku tentang musik seperti: Al-Musiqa.
  7. Al-Mantiq, diuntukkan buat Abul Hasan Sahli.
  8. 8.      Buku Fisika seperti: fi Aqsami al-Ulumi al-Aqliyah
  9. Qamus el Arabi, terdiri atas lima jilid.
  10. Buku filsafat seperti As-Syifa’, Hikmah al-Masyiriqiyyin, Kitabu al-Insyaf,Danesh Nameh, Kitabu al-Hudud, Uyun-ul Hikmah].
  11. dan sebagainya.

Dan masih banyak lagi buku karangan Ibnu sina yang tak bisa kami sebutkan satu persatu disini. Mudah-mudahan walaupun sedikit ini bermanfaat buat kita semua amien.

Sumber : Wikipedia & IMMAN cab Jogja




0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More